Jalur Baru...
Mungkin telah tiba saatnya bagi saya tuk mengucapkan terimakasih kepada pihak jasa marga yang telah membuatkan tol penghubung BSD dan kampung rambutan. Pasalnya hal tersebut benar-benar mempermudah perjalanan saya menuju arah yg saya inginkan (tentunya sesuai arah tol tsb dong ;))). Selain itu, sebenarnya keberadaan tol tersebut juga mengurangi dampak macet yang senantiasa terjadi pada tahun-tahun sebelum tol tesebut ada. Mungkin anda yang tinggal di wilayah veteran bintaro sudah tidak asing lagi dengan keadaan tersebut, yaitu kemacetan yang bisa membuat semua pengguna jalan desperado berkepanjangan hingga sampai wilayah tanah kusir. Yah begitulah adanya wilayah veteran bintaro, jadi tak usah heran.
Ups sudah ah penjelasan ttg Tolnya... kini saya harus beralih pada judul yang telah saya bubuhkan diatas yaitu "Jalur Baru"
Jalur baru ini adalah jalur alternatif yang saya temukan menuju kantor saya dibilangan Jagakarsa Pasar minggu. Namun sebelum saya mendeskripsikan jalur baru ini, ada baiknya saya ceritakan ttg jalur-jalur yang telah saya lalui sebelumnya agar anda tidak bingung dengan kisah ini (meskipun saya tahu anda adalah orang yang cerdas, tak ada salahnya bukan, jika anda membaca jalur-jalur pendahulunya).
1. Jalur 1
Jalur ini adalah jalur yang sering saya gunakan dibandingkan jalur-jalur yang lainnya (it was). Dimulai dengan perjalanan yang cukup melelahkan agar sampai pada Jalur angkot D01 (PD. Pinang), dari situ saya akan menaiki angkot tersebut hingga tiba pada pemberhentian berikutnya yaitu Fedex tuk berganti Bus yaitu kopaja P20. Kenapa saya memilih P20, tentu ada alasan kuatnya, yaitu karena setiap pagi bus ini selalu naik tol (PD Indah - Cilandak) jadi lebih cepat lah sampainya. Anda tentu bertanya, "apakah setelah itu sudah sampai?" hampir sampai atau tepatnya belum, itu jawabannya. Dari P20 saya harus berganti angkot selanjutnya yaitu M17 yang sering nangkring di putaran tol Deptan.
FYI jika ingin menggunakan angkot ini (special di pagi/sorehari saat marak orang kantor berkeliaran) penumpang harus bertanya Lurus atau PS Minggu terlebih dahulu pada supir angkotnya, agar gak ke sasar nantinya. Perbedaan keduanya adalah jika lurus maka kemungkinan angkot tersebut akan mengarah ke kebagusan atau hanya muter-muter kembali ke jalur (puteran tol deptan), sedangkan PS Minggu berarti mengarah ke pasar minggu. Sejatinya kesemua angkot tersebut haruslah ke arah pasar minggu namun karena kreativitas supir angkot dalam mendulang rejeki, maka dibuatlah trayek khusus tersebut yang hanya beroperasi pada pagi dan sore hari (saat orang kantor ramai berkeliaran alias berangkat dan pulang kerja). Back to topik ya... Angkot yang saya tumpangi adalah angkot yang lurus yang akan mengantarkan saya tepat di depan kantor saya bekerja (meskipun pada kenyataannya kadang-kadang saya diturunkan kejauhan juga :p).
Oh iya, hal yang penting yang jangan sampai terlupakan adalah masalah tarif/ongkos. FYI lagi, Selama jalur 1 ini total ongkos yang digunakan adalah Rp6000,- dengan rincian 2rb (D01) + 2rb (P20) +2rb (M17) untuk sekali jalan.
Selama menggunakan jalur 1 ini saya sudah beberapa x bertemu dengan orang sampai-sampai diongkosin juga :P
2. Jalur 2
Jalur ini hampir sama dengan jalur 1, perbedaannya adalah pada start permulaan, (o alah start ya pastinyapermulaan, kalo akhiran berarti finish hehehe :P). Diawali dengan menggunakan Angkot S14 menuju Fedex. Jangan lupa bayar ongkosnya 3rb aja. Memang sih seharusnya 2500 tp anda pasti tahu rahasinya, karena rata-rata nilai harga di indonesia kalo sudah naik gak mau turun, angkot ini termasuk penganut aliran tersebut.
Sesampaikan di Fedex saya akan menggunakan rute yang sama dengan jalur 1 diatas. perbedaan antara jalur 1 dan dua adalah pada total harga yang dikeluarkan yang memang agak lebih mahal 1rb rupiah dan waktu tempuh yang terkadang sedikit macet dibandingkan jalur 1.
3. Jalur 3
Jalur ini sangat cepat dan super cepat, namun jarang-jarang-jarang bahkan jarang sekali saya gunakan. Kalo dihitung-hitung hanya menempuh waktu sekitar 15 menit dari tarikan awal menggunakan angkutan ini. Anda tentu faham dengan yang saya maksudkan, yup apalagi kalo bukan T4XI (baca Taksi). Menggunakan angkutan ini cukup sekali saja dan tak perlu gonta-ganti dari start - finish namun demikian, dana yang dibutuhkan dalam sekali jalan cukup menguras kantong-kantong persedian beberapa waktu kedepan. Tol 6rb plus tarif 30rb jadi totalnya adalah 36rb (fiuh - mengelus dada dan lap keringat).
4. Jalur baru...
Inilah jalur yang saya sebut-sebut dalam judul di atas. Sebuah jalur baru yang sudah saya gunakan beberapa hari terakhir ini. Jalur cepat dengan pergantian angkot hanya sebanyak 2 x namun harga yang digunakan pun cukup menyamankan. Rinciannya adalah sebagai berikut : 4500 + 2000 = Rp6500,- tuk sekali jalan (gak terlalu menguras kantong kan). Sedikit kekurangannya adalah saat menanti bus Agramas jurusan cikarang yang cukup lama (sekitar 15-30 menit sekali) dan jalan kaki dari angkot ke dua menuju kantor. Meskipun demikian saya cukup enjoyed dengan jalur baru ini. dan sepertinya akan menjadi jalur utama saya menuju kantor.
berikut adalah foto tampak dalam Agramas jurusan BSD-Cikarang...
yang saya ambil di hari pertama saya menggunakan jalur baru ini
cukup nyaman bukan bus nya? Dengan hanya mengeluarkan kocek 4500 anda sudah bisa merasakan kesejukan AC di dalamnya dan langsung sampai Pasar Rebo tanpa turun naik ataupun kecepatan keong (lelet) yang biasa dilakukan oleh Bus-bus angkot pada umumnya...
Jalur baru ini adalah jalur alternatif yang saya temukan menuju kantor saya dibilangan Jagakarsa Pasar minggu. Namun sebelum saya mendeskripsikan jalur baru ini, ada baiknya saya ceritakan ttg jalur-jalur yang telah saya lalui sebelumnya agar anda tidak bingung dengan kisah ini (meskipun saya tahu anda adalah orang yang cerdas, tak ada salahnya bukan, jika anda membaca jalur-jalur pendahulunya).
1. Jalur 1
Jalur ini adalah jalur yang sering saya gunakan dibandingkan jalur-jalur yang lainnya (it was). Dimulai dengan perjalanan yang cukup melelahkan agar sampai pada Jalur angkot D01 (PD. Pinang), dari situ saya akan menaiki angkot tersebut hingga tiba pada pemberhentian berikutnya yaitu Fedex tuk berganti Bus yaitu kopaja P20. Kenapa saya memilih P20, tentu ada alasan kuatnya, yaitu karena setiap pagi bus ini selalu naik tol (PD Indah - Cilandak) jadi lebih cepat lah sampainya. Anda tentu bertanya, "apakah setelah itu sudah sampai?" hampir sampai atau tepatnya belum, itu jawabannya. Dari P20 saya harus berganti angkot selanjutnya yaitu M17 yang sering nangkring di putaran tol Deptan.
FYI jika ingin menggunakan angkot ini (special di pagi/sorehari saat marak orang kantor berkeliaran) penumpang harus bertanya Lurus atau PS Minggu terlebih dahulu pada supir angkotnya, agar gak ke sasar nantinya. Perbedaan keduanya adalah jika lurus maka kemungkinan angkot tersebut akan mengarah ke kebagusan atau hanya muter-muter kembali ke jalur (puteran tol deptan), sedangkan PS Minggu berarti mengarah ke pasar minggu. Sejatinya kesemua angkot tersebut haruslah ke arah pasar minggu namun karena kreativitas supir angkot dalam mendulang rejeki, maka dibuatlah trayek khusus tersebut yang hanya beroperasi pada pagi dan sore hari (saat orang kantor ramai berkeliaran alias berangkat dan pulang kerja). Back to topik ya... Angkot yang saya tumpangi adalah angkot yang lurus yang akan mengantarkan saya tepat di depan kantor saya bekerja (meskipun pada kenyataannya kadang-kadang saya diturunkan kejauhan juga :p).
Oh iya, hal yang penting yang jangan sampai terlupakan adalah masalah tarif/ongkos. FYI lagi, Selama jalur 1 ini total ongkos yang digunakan adalah Rp6000,- dengan rincian 2rb (D01) + 2rb (P20) +2rb (M17) untuk sekali jalan.
Selama menggunakan jalur 1 ini saya sudah beberapa x bertemu dengan orang sampai-sampai diongkosin juga :P
2. Jalur 2
Jalur ini hampir sama dengan jalur 1, perbedaannya adalah pada start permulaan, (o alah start ya pastinyapermulaan, kalo akhiran berarti finish hehehe :P). Diawali dengan menggunakan Angkot S14 menuju Fedex. Jangan lupa bayar ongkosnya 3rb aja. Memang sih seharusnya 2500 tp anda pasti tahu rahasinya, karena rata-rata nilai harga di indonesia kalo sudah naik gak mau turun, angkot ini termasuk penganut aliran tersebut.
Sesampaikan di Fedex saya akan menggunakan rute yang sama dengan jalur 1 diatas. perbedaan antara jalur 1 dan dua adalah pada total harga yang dikeluarkan yang memang agak lebih mahal 1rb rupiah dan waktu tempuh yang terkadang sedikit macet dibandingkan jalur 1.
3. Jalur 3
Jalur ini sangat cepat dan super cepat, namun jarang-jarang-jarang bahkan jarang sekali saya gunakan. Kalo dihitung-hitung hanya menempuh waktu sekitar 15 menit dari tarikan awal menggunakan angkutan ini. Anda tentu faham dengan yang saya maksudkan, yup apalagi kalo bukan T4XI (baca Taksi). Menggunakan angkutan ini cukup sekali saja dan tak perlu gonta-ganti dari start - finish namun demikian, dana yang dibutuhkan dalam sekali jalan cukup menguras kantong-kantong persedian beberapa waktu kedepan. Tol 6rb plus tarif 30rb jadi totalnya adalah 36rb (fiuh - mengelus dada dan lap keringat).
4. Jalur baru...
Inilah jalur yang saya sebut-sebut dalam judul di atas. Sebuah jalur baru yang sudah saya gunakan beberapa hari terakhir ini. Jalur cepat dengan pergantian angkot hanya sebanyak 2 x namun harga yang digunakan pun cukup menyamankan. Rinciannya adalah sebagai berikut : 4500 + 2000 = Rp6500,- tuk sekali jalan (gak terlalu menguras kantong kan). Sedikit kekurangannya adalah saat menanti bus Agramas jurusan cikarang yang cukup lama (sekitar 15-30 menit sekali) dan jalan kaki dari angkot ke dua menuju kantor. Meskipun demikian saya cukup enjoyed dengan jalur baru ini. dan sepertinya akan menjadi jalur utama saya menuju kantor.
berikut adalah foto tampak dalam Agramas jurusan BSD-Cikarang...
yang saya ambil di hari pertama saya menggunakan jalur baru ini
Labels: Cat Har
0 Comments:
Post a Comment
<< Home