Sunday, April 23, 2006

mari kita lepaskan jubah kesombongan itu teman...

kini, kita telah lama duduk termangu di depan meja komputer padahal dulu kita bukanlah apa-apa, karna kita terlahir tanpa apa-apa, tapi kita melupakannnya...

kini, kita adalah seorang yang senantiasa mengumbar kata-kata (kesaksian) padahal dulu kita telah besaksi bahwa Allah adalah Tuhan kita, tapi kita meluakannnya...

kini, kita telah jauh berjalan meninggalkan sosok mungil diri kita yang tertawa indah tanpa beban lalu kita melakukan perbuatan yang membebankan orang lain dan kita tidak merasakannya (cuek) padahal dulu kita telah dibebankan oleh Rabb kita untuk senantiasa beribadah kepada-Nya, tapi kita melupakannya...

kini, kita layaknya seorang robot yang tak berhati nurani dan selalu mengotori jiwa padahal dulu kita terlahir dalam fitrah yang suci, tapi kita melupakannnya...

kini kita mulai berani menggunakan jubah pongah, conkak, sombong, atau apapun namanya. hanya karena kita bertitel, beharta banyak, berparas cantik/tampan, berdarah biru, perlente, berbodi oke, bersuara merdu, bermata jeli, bepengetahuan luas, dan mungkin beramal banyak padahal dulu-saat ini-dan esok kita tetap hanyalah makhluk lemah tanpa daya, tapi kita melupakannya...

kini semua itu menjadikan kita sepeti debu yang tertiup angin di padang gurun sahara tak bermakna... itulah kita
semua itu disebabkan kita telah terjatuh dalam jurang kejahiliyahan hidup yang berpangkal pada kenistaan dan berujung pada kesengsaraan hidup, tapi kita melupakannya...

teman sudah sejauh apakah jubah kesombongan itu kita gunakan??? coba kita tanyakan pada diri kita... pada fitrah kita yang suci...

berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk mengingat-Nya?
berapa banyak lidah ini basah dalam melantunkan dzikir dan menyebut asma-Nya?
berapa banyak wajah ini digunakan untuk sujud menghamba pada-Nya?
berapa banyak malam-malam yang talah kita lalui kita sibukkan dengan bermunajat pada-Nya? berapa banyak langkah ini kita tujukan untuk mendekatkan diri ini pada-Nya?
berapa banyak hati ini merindu akan kenikmatan-keabadian surga-Nya?
berapa banyak hasrat jiwa kita yang menginginkan untuk berjumpa dengan Wajah-Nya?
berapa banyak diri ini melakukan perbuatan yang mendatangkan keridhaan-Nya?

bagaimanakahh jawaban diri kita???
bukankah kini kita telah menjadi sombong, kita telah lalai, kita telah lupa tentang hakikat diri kita diciptakan???
kita lupa bahwa diri ini bukanlah apa-apa
kita lupa dengan apa yang saat ini ada pada diri kita pada hakikatnya adalah titipan dari -Nya kita lupa dengan hari yang pasti terjadi yang kian mendekat terus dan terus mendekat
kita lupa dengan semua itu kita lupa atau melupakannya????

padahal jubah sombong itu bukanlah haq kita jubah itu tak pantas dan tak akan pernah pantas untuk kita yang kerdil jubah itu terlalu besar, berat, dan megah untuk kita makhuk tanpa apa-apa karena jubah itu hanya antas dikenakan oleh zat yang maha Perkasa Pemilik kita dan alam semesta...

untuk itu teman mari kita lepaskan jubah kesombongan yang telah lama melekat dalam diri kita agar kita mencapai kemuliaann hidup dan keabadian Jannah-Nya

Labels:

1 Comments:

At 4:35 PM , Blogger aisyah_muwaffaqah said...

wah kalo disini commennya alim banget yaa jadi g bisa ngusilin deh :D



tp aku setuju bangetttt ketika kita tersadar bahwa diri kita ini kecilllll dan g ada artinya dengan segala apa yang Allah udah kasih ke kita.... <--- dan emang harus sadar bener ttg itu. agar tidak sombonglah kita ini(agak-agak batak)


setuju deh dengan ucapan naps disini

 

Post a Comment

<< Home