Thursday, March 12, 2009

Dialog 2 Hati

Kami seperti pinang dibelah dua, berwarna kuliat sama, berwajah hampir sama, berkeinginan sama tentunya (gak selalu sih). Yang membedakan kami hanyalah jenis kelamin yang berbeda. dia laki-laki sedangkan aku perempuan. dan secara otomatis pun cara berpakaian kami pun juga berbeda. Sebagai seorang perempuan tentu aku harus menggunakan pakaian yang menunjukan harkat, derajat, dan martabat seorang wanita islam (seorang muridku menyebut muslimah dengan kata-kata ini). Pakaian yang dicintai Allah "... Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, ... " QS An Nur : 31. Kalo yang laki-laki tentu tidak berjilbab tetapi tetap saja ia harus menjaga auratnya.

Hal paling menyenangkan saat bersamanya adalah saat kami menghabiskan waktu bersama hanya berdua dan berbincang-bincang tentang apapun dari curhatan, pelajaran sampe masalah kehidupan. Seperti saat ini, ya saat ini. kami hanya berdua tak ada yang mengganggu karena semuanya lagi pada keluar rumah dan punya aktivitas masing-masing dan cuma kami yang tersisa hehehe (kasihan banget sih ditinggal yang lain).

Berdua membicarakan tentang kehidupan. Pada awalnya hanya bicara tentang asset. Definisi asset manusia hingga tercipta kesepahaman bahwa asset manusia adalah usia, waktu, dan kesehatan. perbincangan pun berlanjut tak berhenti begitu saja.

"bagaimana pendapatmu tentang asset yang dimiliki fir'aun?" tanyaku padanya

"seorang yang kaya, punya kekuasaan, serta banyak pengikutnya" itu jawabnya

"lalu bagaimana dengan Sulaiman?" lanjutku

ia pun menjawab "ya sama kaya yang tadi, seorang yang kaya, punya kekuasaan, serta banyak pengikutnya"

"sama bukan?" seru ku

iapun mengangguk setuju.

"lalu apa yang membedakan antara keduanya?" tanyaku mengejar

diapun terdiam sejenak, berpikir dan menjawab "fir'aun mendapat murka sedangkan sulaiman mendapatkan ridha Allah"

"dua orang berasset sama tapi akhir yang berbeda bukan?" tanyaku
"kamu tau apa yang membedakan keduanya?" lanjutku

"keimanan" jawab lelaki itu.

"yup kmu betul banget, kira-kira neh kalo kamu disuruh milih kamu mau jadi yang mana?" tanyaku mengejar

"Sulaiman dong" jawabnya yakin
"bener neh" tanya ku penuh selidik

"ya iyalah masa ya iya dong, bulan aja dibelah bukan dibedong"
hahaha kami tertawa bersama-sama dan tawa kami memenuhi ruangan ini.

"ok kalo gitu kamu setuju dong bahwa asset yang diberikan Allah pada manusia pada dasarnya sama. ya tinggal manusianya aja mau milih berakhir dimana, ya gak?" kataku

dilanjutkan dengan anggukan setuju darinya.

entah apa lagi yang kami bicarakan hingga akhirnya kata-kata ini pun meluncur dari bibirku

"Apakah engkau mau persaudaraan kita ini abadi hingga akhirat kelak? aku, kamu, dan yang lain tetap berada dalam 1 kampung yaitu surga?"

"iya mba aku mau" jawabnya disertai anggukan

Siang itu komitmen tuk sama-sama meraih surga mengalir dari mulut kami. (Allah dengarkan doa kami ini)
ya Allah kumpulkan kami dalam surga Mu yang abadi dan penuh kenikmatan. Amin


siang itu bahagia seperti meresap kedalam sum-sum tulangku mengalir mengikuti aliran darahku. karena adikku itu

semoga Allah memelihara hidayah ini untuk kami. amin

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home