Realita zaman...
# angkot 1
Pembicaraan ini, saya kuping saat dalam perjalanan menuju daerah ulujami jakarta selatan disebuah angkot berwarna putih jurusan pd aren - kebayoran lama dengan no. id C05.
"Kalo sekarang cuma ngandelin suami mah agak susah neng. Suami saya kan cuma kuli bangunan, penghasilannya kagak tentu"
begitu penjelasan seorang ibu pada teman bicaranya.
"belon lagi setiap hari harus ada tuh uang 10rebu buat ongkos anak2 sekolah, mangkanya saya kerja jadi kuli nyuci." lanjut ibu tersebut
sementara ibu tersebut menceritakan segala curahan hati yang ia alami, teman bicaranya hanya mengangguk mendengarkan dan memberikan simpati pada keadaan ibu tersebut.
Sedangkan saya, saya hanya mampu menyimak pembicaraan mereka ditambah perasaan kagum kepada ibu tersebut yang rela mengabdikan dirinya tuk memberikan yang terbaik tuk anak-anaknya.
#Angkot 2
Kalo yang ini lain lagi kisahnya....
cerita ini saya dapatkan saat menuju daerah Tanjung Barat dalam sebuah angkot berwarna biru dari arah depok sambil sedikit tidur merem-merem ayam :D
Yang maju di Indonesia ini kan cuma jakarta saja, karena sebab itulah saya sejak keluar SMA merantau, meninggalkan kampung halaman saya di Jawa Timur. Sudah genap 10 tahun saya disni. Bapak tahu kan semua perputaran uang ada disini, Asalkan kita bisa usaha, uang pasti bisa didapatkan.
Ucap seorang Bapak kepada bapak lainya.
*** (berisi bahan pembicaraan yang tidak bisa saya rekam dalam memori saya karena saya tertidur:P)
Bangsa indonesia ini, gampang sekali menjadi konsumerisme, ya korban internet, facebook, segala produk asing, semua itu karena kurangnya rasa nasionalisme warganya. Coba kita tes anak sekolah sekarang tuk menyebutkan sila dari panca sila, pasti mereka tidak hafal...
kalo disini aku sedikit kasih komentar kepada bapak tadi, "ya karena pendidikan kebangsaan dinegeri ini kurang pak, jadi rasa nasionalismenya juga kurang. Berbeda dengan di Jepang, Setiap anak SD di Jepang harus menonton dokumentasi pemboman Hirosima dan Nagasaki untuk menumbuhkan rasa nasionalisme mereka...."
tapi obrolan itu tak berlanjut karena saya harus turun angkot (soalnya sudah sampai :P)
Inilah salah satu cuplikan realita zaman di negeri yang bernama Indonesia.
Pembicaraan ini, saya kuping saat dalam perjalanan menuju daerah ulujami jakarta selatan disebuah angkot berwarna putih jurusan pd aren - kebayoran lama dengan no. id C05.
"Kalo sekarang cuma ngandelin suami mah agak susah neng. Suami saya kan cuma kuli bangunan, penghasilannya kagak tentu"
begitu penjelasan seorang ibu pada teman bicaranya.
"belon lagi setiap hari harus ada tuh uang 10rebu buat ongkos anak2 sekolah, mangkanya saya kerja jadi kuli nyuci." lanjut ibu tersebut
sementara ibu tersebut menceritakan segala curahan hati yang ia alami, teman bicaranya hanya mengangguk mendengarkan dan memberikan simpati pada keadaan ibu tersebut.
Sedangkan saya, saya hanya mampu menyimak pembicaraan mereka ditambah perasaan kagum kepada ibu tersebut yang rela mengabdikan dirinya tuk memberikan yang terbaik tuk anak-anaknya.
#Angkot 2
Kalo yang ini lain lagi kisahnya....
cerita ini saya dapatkan saat menuju daerah Tanjung Barat dalam sebuah angkot berwarna biru dari arah depok sambil sedikit tidur merem-merem ayam :D
Yang maju di Indonesia ini kan cuma jakarta saja, karena sebab itulah saya sejak keluar SMA merantau, meninggalkan kampung halaman saya di Jawa Timur. Sudah genap 10 tahun saya disni. Bapak tahu kan semua perputaran uang ada disini, Asalkan kita bisa usaha, uang pasti bisa didapatkan.
Ucap seorang Bapak kepada bapak lainya.
*** (berisi bahan pembicaraan yang tidak bisa saya rekam dalam memori saya karena saya tertidur:P)
Bangsa indonesia ini, gampang sekali menjadi konsumerisme, ya korban internet, facebook, segala produk asing, semua itu karena kurangnya rasa nasionalisme warganya. Coba kita tes anak sekolah sekarang tuk menyebutkan sila dari panca sila, pasti mereka tidak hafal...
kalo disini aku sedikit kasih komentar kepada bapak tadi, "ya karena pendidikan kebangsaan dinegeri ini kurang pak, jadi rasa nasionalismenya juga kurang. Berbeda dengan di Jepang, Setiap anak SD di Jepang harus menonton dokumentasi pemboman Hirosima dan Nagasaki untuk menumbuhkan rasa nasionalisme mereka...."
tapi obrolan itu tak berlanjut karena saya harus turun angkot (soalnya sudah sampai :P)
Inilah salah satu cuplikan realita zaman di negeri yang bernama Indonesia.
Labels: Negaraku
0 Comments:
Post a Comment
<< Home