Saturday, March 06, 2010

Benar itu benar meskipun pahit sekalipun...

Disaat kebenaran dipertaruhkan demi sebuah harga diri international, apa yang kan dipilih? Mungkin ini yg terjadi dengan negeri ini. Sebut saja kasus century yang beberapa pekan terakhir ini menyita banyak perhatian para middle class Negeri ini (meminjam istilah para pengamat politik). Para wakil rakyat terbagi menjadi dua faksi 1) yang menyatakan bailout century sdh sesuai; 2) Bailout century itu sebuah penyimpangan dan harus diusut tuntas.
Semua energi politik sedang terkuras menentukan pilihan antara dua opsi tersebut. Masing-masing saling mempengaruhi agar lawan pemikirannya mau merubah pikirannya dan menyebrang pada pilihannya. Banyak jalan dilakukan dari yang softway sampai hardway (ancaman). 
Namun rakyat menginginkan sebuah kebenaran, Kalo bukan sekarang kapan lagi negeri ini akan memiliki pondasi hukum yang kokoh kedepannya bahwa hukum itu sama dihadapan semua anggota negara ini dari rakyat kelas teri sampai rakyat kelas kakap (saya sendiri hanyalah rakyat kelas teri). Sekaranglah saat yang tepat tuk menempatkan segala sesuatu berdasarkan tempatnya atau bisa dibilang memulai sebuah keadilan tuk seluruh negeri, setelah sekian lama hukum hanya berlaku pada kasta kelas rendah sedangkan buat mereka yang rada2 priyayi atau yang mengaku2 priyayi,  duit berbicara tuk menghilangkan tanggungjawab atas apa yang telah mereka lakukan.
Kembali lagi kepada kasus century, saya sendiri punya pendapat bahwa Katakan benar-itu benar meskipun pahit sekalipun. Bertanggungjawablah atas apa yang telah dilakukan, sebelum waktu pertanggungjawaban  yang pasti (baca kiamat) itu menghampiri.  Wahai yang diamanahi suara rakyat. berbuat adillah tuk rakyat jangan selalu menkonversi tatanilai negara kita dengan nilai ekonomis yang bisa didapatkan. Bangunlah negeri ini diatas kebemaran dan keadilan. Belajar dari pembangunan negeri di tahun-tahun lalu yang akhirnya melumpuh karena dibangun atas struktur pondasi yang rapuh.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home