Wednesday, July 02, 2008

Jatuh cinta pada pandangan pertama...

Jatuh cinta mungkin itu yang kini aku rasakan. Jadi teringat kala pertama kali berkenalan dengannya. Sekitar 6 tahun lalu pertengahan tahun 2002. Itupun tak disengaja, ketika ada tugas membaca buku. Awalnya begitu menggoda selanjutnya terserah anda... (Iklan jadul %peace%) lebih tepatnya sih bingung, namun kini sosok itu masih lekat dalam ingatan.

Kalo dipikir-pikir apa sih yang aku suka darinya. hmm apa ya? (sambil mengerutkan dahi) jadi bingung jawabnya, toh hanya sebatas kisah yang bertandang dihadapanku. Hmm Setelah ku pikir-pikir ulang, ternyata… yang aku suka adalah karakternya bukan fisiknya. Jadi ingat tulisan yang aku buat sebelumnya "berapa banyak orang yang bisa mempesona kita dalam pertemuan pertama, tetapi kemudian menjadi tidak menarik dalam pertmuan selanjutnya, karena seluruh pesonanya ada pada fisiknya. Sebaliknya, ada sorang yang biasa-biasa saja dalam pertemuan pertama, tetapi semakin dalam kita mengenalnya, semakin jauh kita tertarik pada nya." Dan itu benar-benar aku temukan darinya. Pantas saja ada yang cemburu padanya.

Bagaimana mungkin aku tidak suka padanya? (terlalu bodoh aku jika sampai tidak menyukainya). Pribadi kepercayaan itulah gelarnya. Aku teringat ketika buku itu telah berada dalam genggamanku. Benar-benar bingung, "yang mana ya kiranya yang akan ku presentasikan" seru ku dalam hati. Lalu lembar daftar isi pun ku buka dan kuperhatikan. Ku teliti satu persatu. "siapakah gerangan ia yang kan aku kunjungi" gumamku. Hmm hingga akhirnya mataku pun tertuju pada subjek orang kepercayaan umat (Abu ubaidah Ibnu Jarroh). Itulah kali pertama aku berkenalan dengannya.

Langsung saja aku membuka halaman tersebut. Ternyata beliau memang benar-benar orang kepercayaan umat ini. Dan yang membuat aku tambah suka padanya adalah saat seseorang yang aku sukai juga (kaya play gril aja :P) yaitu Umar bin Khotob cemburu padanya.

Begini cerita singkatnya. Suatu ketika ada utusan dari negeri tetangga (maaf aku lupa nama negerinya %peace%. Buat yang ingat tolong kasih tau ya...) yang datang kepada Rasulullah SAW. Utusan itu berkata "kirimkan kepada kami orang yang kau percaya untuk mengajarkan islam di negeri kami". Lalu Rasulullah berkata "akan ku kirimkan orang kepercayaan umat ini, orang kepercayaan umat ini, orang kepercayaan umat ini" (diulang sebanyak 3x kata-kata kepercayaan umat ini). Penekanan ini mengindikasikan bahwa orang tersebut benar-benar memiliki nilai plus dihadapan Rasulullah. Saat itu umar bin khotob mendengar perkataan Rasulullah. Dalam hati beliau (umar) berkata "siapakah gerangan ia?" Dan diakuinya ada harapan bahwa itu adalah dirinya. Lebih jelasnya Umar berkata "aku tidak pernah bermimpi untuk menjadi pemimpin hingga satu kali saat rasulullah berkata akan kukirimkan orang kepercayaan umat ini, dan aku berharap itu adalah aku"

Singkat cerita, waktu pun berjalan menghantarkan pada masa pengumuman siapakah gerangan orang kepercayaan umat ini. Tak ketinggalan, Umar juga telah hadir dalam majlis ini. Ia benar-benar tetap berharap bahwa itu adalah dirinya. (Kalo aku jadi umar aku pun akan berlaku sama dengannya). Siapa sih yang gak ingin mendapat predikat plus dihadapan rasulullah? -Hayo siapa-. Karena kalo plus dihadapan Rasulullah InsyaAllah plus juga dihadapan Allah. (pengen banget 8->) Rasulullah pun mulai berbicara untuk mengumumkan apa yang telah Beliau janjikan kepada utusan negeri tetangga tersebut. "Aku akan kirimkan orang kepercayaan umat ini" Seru Rasulullah. Matanya pun mulai mencari-cari sosok yang Beliau maksudkan. Umar yang kala itu mendengar perkataan rasulullah mulai menyondong-nyondongkan dirinya, berharap rasulullah melihat dirinya. Tapi sedikit kecewa, mungkin itu yang ia rasakan, karena yang Rasulullah cari bukanlah dirinya. Tetap saja mata rasulullah mencari sosok lain. Hingga... Abu Ubaidah Ibnu Jarroh ini tiba. Barulah Rasulullah berkata "Akan aku kirimkan orang kepercayaan umat ini yaitu abu Ubaidah Ibnu Jarroh).

Itu terjadi, 6 tahun lalu kala aku berkenalan dengannya. Dan saat itu juga, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya (baca mengidolakannya). Beberapa pekan lalu aku pun membaca kembali biografinya. Yaitu saat salah seorang temanku membawa buku itu. Dan kali ini aku sudah tidak lagi mencari-cari siapakah yang akan aku kunjungi karena mata dan jari ini telah langsung mengarah padanya. Dan semakin aku membacanya semakin aku merasakan bahwa aku benar-benar mencintai pribadinya (mengidolakannya). Takkan pernah habis waktu ku tuk membaca biografinya. Selalu saja menumbuhkan rasa kagumku padanya.

He is the one person of my idols who i love coz Allah (he3x nulis apa aku :D maksudnya adalah salah seorang Idolaku gitu). Meskipun aku tak pernah berjumpa dengannya dan hanya bertemu dalam kisah yang ku baca. (harapanku sih suatu hari nanti, dalam surganya Allah aku akan melihat sosok pria kepercayaan umat ini). -amin- he3x jadi ngarep.com deh :"> ... Tapi tetap yakin kalo di akhirat kelak Allah akan mengumpulkan seseorang itu dengan orang yang dicintainya. Mangkanya dari sekarang teliti dan pastikan bahwa idola kita itu adalah orang-orang yang emang mencintai dan dicintai Allah.

-btw sampai disini dulu ya kisah-kisah sahabat kerennya, dan nantikan kisah-kisah idolaku yang lain dalam chanel n gelombang yang sama, gak kalah hebatnya deh- ^_^


nb. untuk lebi
h jelasnya lagi baca aja deh Buku 60 karakteristik sahabat penerbitnya diponegoro(kalo gak salah %peace%) warnanya cokelat. Disana juga digambarkan lebih dalam lagi sosok idolaku tersebut. Catatan aja, Buku ini benar-benar bagus banget buat kita-kita yang ingin berkenalan dengan sosok para sahabat rasulullah. Aku rekomendasi-in banget deh. dijamin Insya Allah gak akan kecewa. Ya contohnya adalah aku... (he3x)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home