Kapal itu...

Kapal itu kian hari kian tampak membesar. Oh bukan sekedar tampak, tapi memang telah bermetamorfosa menjadi lebih besar dengan limpahan awak kapal yang kian memiliki posisi penting dalam bidangnya. Aku (sang nakoda kapal) masih tak percaya, karena beberapa waktu lalu ketika aku setuju tuk mulai menakodai kapal itu, ia masih terlihat seperti perahu layar.

Pada dasarnya aku sadar bahwa kapal itu suatu saat nanti akan berubah menjadi besar. Namun tidak dalam waktu yang cepat, seperti saat ini pikirku. Hmmmm... Rasanya baru kemarin aku bertaaruf dengan awak kapalku. Dan kini semua itu tlah memacu adrenalinku, menguras energi ku, dan memompa aliran darahku agar aku mau menuangkan lebih dalam lagi pikiran-pikiranku dalam mengakomodir awak kapal yang ada didalamnya. Menunaikan hak mereka atas ku sang nakoda kapal. Dan itu berarti Aku harus mensisihkan waktu tuk berkontemplasi.

Berkontemplasi memikirkan perangkat dan perkakas apa saja yang sesuai dan pas tuk awak kapal ku itu.perangkat dan perkakas yang mampu menunaikan hak ukhuwah, hak intelektual, dan hak pengembangan diri.

Ya Allah ku Mohonkan kemudahan tuk melakukan itu semua, hingga akhirnya aku mampu menjadi nakhoda kapal yang adil. yang dicintai awak kapalku dan mencintai mereka.