Monday, March 10, 2008

Jangan mau jadi katak dalam tempurung


Sehari bersama ibu-ibu

Apa yang anda pikirkan jika anda berada pada situasi yang mengharuskan anda berada bersama ibu-ibu seharian? Ibu-ibu disini adalah mereka yg sudah memiliki 2 – 4 orang anak, bahkan ada yg sudah remaja.
  1. Senang
  2. Bete
  3. Biasa aja deh
  4. Etc.

    Pilihan tergantung anda bagaimana memaknai hari tersebut. Bukan begitu bukan :-D

Yang aku rasakan saat seharian bersama ibu-ibu tersebut adalah “seru” “seru banget” (maklum biasanya bergaulnya hanya dengan yg sepantaran ataupun yg masih lajang, kalo pun sudah menikah maka mereka yang masih pengantin baru or baru punya anak 1 (ibu-ibu muda)).

Banyak hal yang bisa digali dari mereka. Dari sharing tentang problematika dan cara mendidik anak sampai urusan social politik. Kebetulan ibu-ibu yang sehari bersama aku adalah ibu-ibu pekerja dari berbagai macam profesi. Jadi lebih tahu deh intrik2 para penjahat-penjahat berdasi dalam melancarkan aksinya. Meskipun sebenarnya pernah mengalami hal tersebut (tingkat kelurahan) namun sekup yang mereka paparkan jauh lebih besar lagi yaitu sekup departemen (instansi pemerintah). Membuat semakin miris saja hati ini dalam meneropong bangsa ini. Hmm akan dibawa kemana bangsa ini jika hampir semua lini pegawai pemerintahannya merupakan bagian dari penjahat berdasi terorganisir.

Terkait dengan urusan pendidikan anak. Bener2 memperkaya khazanah pengetahuan deh. Kalo selama ini lebih banyak tahu teori dari baca buku dan mengaplikasikan hanya pada anak didik (sewaktu jadi guru), Mereka sudah mengaplikasikan dalam kehidupan nyata dalam 24 jam sehari, 7 hari seminggu x tahun-tahun yg sudah mereka jalani selama berumah tangga. Bener-bener heubat euiiii. Pengalaman bersama ibu-ibu tersebut benar-benar menjadi semacam cross check antara teori yang kita miliki dengan aplikasi di dunia nyata yg mereka alami. Jadi makiin banyak belajar deh and bener-bener membuka cakrawala diri. Ya Allah, aku tuh belum ada apa-apanya, bener-bener minus pengalaman.

Pengalaman sehari bersama ibu-ibu tersebut juga membuatku Semakin yakin pada Allah bahwa Allah tuh punya banyak cara unik dalam menempa dan mentaribiyah (mendidik) diri kita agar selalu ingat dan bersyukur pada-Nya. And akhirnya sih tergantung kita juga bisa mengambil intisarinya ataukah tidak.

Yang pasti aku yakin kalian juga pasti bisa melakukannya karena Inti dari tulisan ini sebenarnya bukan pada tema sehari bersama para ibu-ibu (karena itu ada kisah tersendiri), melaihkan bagaimana cara kita memandang hidup, mencari hikmah hidup, dan mau belajar dari pengalaman hidup orang lain. Karena masing-masing kita punya kisah dan pengalaman tersendiri yang bisa diambil ibrohnya (hikmahnya).
Akhirnya kata “Janganlah kita menjadi seperti katak dalam tempurung”. Hanya mampu melihat dunia dari kacamata dirinya. Karena hal itu hanya akan melahirkan egosentris dan kesombongan belaka. Dan ingat Allah itu tidak menyukai orang-orang yang sombong. Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu. (HR Muslim).

Thanks ya Allah yang telah menganugrahi aku saudari-saudari seperti mereka (cerdas dan mencerdaskan). Semoga kami dipertemukan kembali di kampung akhirat kelak dalam surga Mu.

–Amien–

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home