Friday, September 04, 2009

Lucky Luck

Hari ini, mari kita berkenalan dengan seorang bayi laki2 berusia 5 bulan bernama ahmad. Ia adl anak dr pasangan yg brasal dr bogor (bundanya) dan manggarai (ayahnya). Mhn maaf sy tdk bisa mberi tahu nama kedua orang tuanya, krn perkenalan ini terlalu singkat hingga saya lupa bertanya hal tsb pd mereka.

Saat berkenalan, ahmad cukup aktif dalam dekapan bundanya yg dbalut dgn kain gendongan. pertama melihatnya Ia terkesan agak tak murah senyum, mungkin krn ia memikirkn kedua orang tuanya yang hanya berprofesi sbg pemulung (ini hanya sbuah majas hiperbola). Namun demikian, ia cukup komunikatif loh. Hal ini tebukti jika saya mengajaknya berbicara, ia pun akn mengarahkn matanya ke saya disertai dengan sedikit ocehan khas bayi. Dan jika saya tertawa, ia pun akn tertawa penuh kcerian menandakan bahwa ia memahami situasi yang ada. (setidaknya hal ini menyakinkan saya bahwa saya tidak gila karena tertawa sendiri :P)

ahmad sangat menyukai ASI (Air Susu Ibunya). Selain krn orang tuanya tak sanggup membelikan susu formula untuknya (lebih dsebabkn oleh harganya yg selangit/tak terjangkau), juga krn penghasilan kedua orang tuanya hanya brkisar antara kurang lbh 20rb untuk seharian kerja (kebayang dong apa yang bisa dilakukan dengan uang segitu di ibukota negara indonesia ini). "Jadi, ya lbh baik digunakan untuk makan sehari2 dari pada boros ga ketentuan" begitu kata bundanya ahmad. Selidik punya selidik, ahmad selalu diajak berkeliling kesudut2 kota tempat mereka melakukan pekerjaan mulung. Dan Tak pernah ditinggal dirumah dgn orang lain pun. (sungguh miris y, anak sekecil itu berkelahi dgn waktu -gaya bang iwan fals-)

lalu sebenarnya ahmad tinggal dimana?
Apa tak ada tetangga yg bs dititipkn sementara, selama kedua orangtuanya bertugas?

Untuk menjawab kedua pertanyaan itu, mari kita ingat total penghasilan mereka setiap harinya... Bagaimana apakah kalian sudah ingat?
Oh belum ingat ya?
Coba mari kita lihat pada paragraf diatas berapa sebenarnya penghasilan ke dua orang tua ahmad sehari-harinya?

Yup kalian benar sekali Rp 20rb itu jawabnnya. Yang hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhn makan sehari-hari. Sedang untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya, ahmad dan keluarga senantiasa bpindah-pindah dari satu kolong jembatan layang ke jembatan lainnya.

Alhasil, saat saya bertemu dgn ahmad, wajahnya sedang dipenuhi oleh bintik2 merah karya seni nyamuk2 jalanan. Kendaraan tempat bpindahnya pun senantiasa setia menemani mereka, yaitu gerobak incaran bapak-bapak tramtib kota...

Dan inilah salah satu sceene kehidupan ahmad yang menjadi salah satu potret keluarga jalanan yang ada di Ibu kota Negeri Indonesia...


Catatan tangan: Saya bertemu ahmad dan keluarga pada sore hari di depan Pom bensin Tanjung Barat Pukul 16.50WIB ertanggal 2 september 2009 (setelah kejadian Gempa). Sebentar sekali perbincangan kami, namun demikian ada banyak potret yang terekam dalam benak dan hati saya...

Masih ada Ahmad... Ahmad lain di negeri ini...
Satu sisi ahmad beruntung karena mendapat asupan gizi terbaik berupa ASI...
Di sisi lain ahmad harus bergelut dengan zaman sejak usia belianya... bahkan sangat belia...
Semoga Ahmad menjadi anak yang sholeh, pandai, bijak, dan berbakti pada orang tuanya. Amin

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home