Monday, November 30, 2009

Persimpangan Jalan

Ia terdiam disebuah persimpangn yang mengajaknya berpikir panjang tentang makna hidup, apa yang ia kejar, dan kemana ia akan melangkah esok. Sebuah persimpangan dibilangan ibukota negeri gemah ripah loh jenawi. Terdiam ia menatap satu sosok lelaki brusia paruh baya yg sedang asik memilah-milah harta karun sisa konsumerisme manusia2 kota. Lelaki itu seakan tak peduli dengan keadaan sekitarnya. Terlihat enjoyitas dimukanya yang sedang menahan panas terik mentari.
Lepas dari pengamatan lelaki paruh baya, ia mengalihkan pandangannya pada sekelompok pemuda yang berkerumun memegang gitar dan drum seadanya. Terdengar latihan penuh syair2 lagu terbaru. Tak berapa lama kemudian, ada diantara mereka yg berjalan mengarah kepada bis2 kota yang haus akan penumpang. Puas dengan kelompok ini, ia mulai mengalihkan pandangannya pada kelompok asongan yang menjajakan minuman segar atau pun peralatan 1000an.
Ia membatin "What's up with Jakarta man?" kota pincang penuh dengan fatamorgana hingga membuat banyak penghuni desa berhamburan berlari-lar berusaha meraih kilaunya. Ia terdiam dipersimpangan dimana gedung-gedung pencakar langit berusaha mengukuhkan cakar2nya sedangkan disudut2 kotanya pesona rakyat jelata begitu memilukan.

Labels:

2 Comments:

At 5:57 PM , Blogger Winy said...

enjoyitas? kosakata baru? hehe..nice post bu...

 
At 1:21 PM , Anonymous endang_setio said...

duh ibu... jadi malu dibilang kosakata baru... ketauan deh gak pake bahasa indonesia yang baik dan benar :"> :"> :">

 

Post a Comment

<< Home