Tuesday, October 13, 2009

mata - hati...

Eksplorasi lingkungan dengan menggunakan panca indera dan akal disertai dengan radar hati yang bersih akan membawa kita pada sebuah kedahsyatan mutiara (hikmah) hidup. Tak perlu sakit tuk mengetahui obat ampuhnya bukan. Cukup menjadi tabib bagi si empunya sakit maka kita akan tahu faktor penyembuhnya. Mata kita digunakan tuk melihat gejala yang ada, pendengaran kita digunakan tuk mendengar keluhan yang dirasa, akal kita bermain tuk mencari penangkal ampuh agar penyakit itu tak berkembang meradang. Dan tak lupa, hati kita terus on tuk berempati mencoba merasakan penderitaannya sedikit mengurangi beban rasa mereka.

Namun sayang, terkadang eksplorasi ini tidak menjadi hal yang menarik bagi kebanyakan kita (manusia), masih banyak dari kita yang lebih senang tuk merasakan jatuh terjerembab dahulu, baru kemudian mengambil hikmah darinya -oh begini ya rasanya sakit-. Dan yang lebih konyol lagi adalah masih juga ada orang yang sudah jatuh terjerembab tapi tetap tak bisa juga menemukan mutiara hidupnya (hikmah dari kejadian yang ada). Sungguh sangat disayangkan.

Mungkin hal ini disebabkan sinergisitas antara panca indera, akal, dan mata hati yang tak sinkron. Lebih tepatnya sih... kebutaan hati yang telah meradang dalam diri manusia tersebut. Coba saja lihat apakah mata, pendengaran, dan akalnya tidak sehat? Mereka sehat 100% namun karena mata hatinya yang buta, maka ia tak bisa merasakan dan menemukan mutiara itu selamanya.

Sebab dari itu jagalah mata hati kita agar selalu bersih hingga mampu menangkap sinyal-sinyal mutiara kehidupan. Karena mata hati suci adalah fitrah

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home