Monday, November 02, 2009

Menyapih untuk mandiri

sabtu lalu, saya bertekad tuk menyapih anak2 murid saya dari bunda-bundanya, pasalnya sudah 3 bulan ini masih juga ada anak-anak yang terus nempel dengan bunda2nya. Seperti saat mengerjakan pekerjaan sekolah, mengambil makanan tuk makan mereka, ataupun tiba-tiba lari ke arah bundanya saat pembelajaran berlangsung. Fiuh *sigh* sambil mengelus dada hehehe inilah nasib seorang guru.

Mengembangkan kemandirian, itu tema utama pembelajaran saya x ini. Diawali dengan pemisahkan kedua group ini dengan menggunakan tas-tas yang ada (ingat saya tak bermaksud kejam loh). Tahap pertama... eng ing eng berhasil-berhasil hore (gaya dora), maksudnya awal-awal masuk kelas dan pembelajaran di mulai. Namun kisah selanjutnya terserah anda (duh kayak iklan aja :P) hehehe enggak deng. Inilah kisah yang sesungguhnya terjadi... disaat kondisi sedang tenang mulailah satu persatu dari murid-murid saya menangis. Tepatnya sebanyak 3 anak murid saya menangis... yang satu (laki-laki) karena tidak dapat tempat duduk, yang satunya lagi (perempuan) tidak mendapatkan mainan, dan yang terakhir (laki-laki) karena gak diajak gantian mobil-mobilan oleh temannya... ditambah lagi 2 anak lelaki yang lain saling berantem berkali-kali...

Meskipun demikian, saya merasa lega dengan kejadian tersebut, alias hanya mampu berucap Alhamdulillah happy ending eui karena bisa mengatasi dengan baik kesemuanya...

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home