Monday, April 28, 2008

aku ada karena mu... /(ketika penat menerpa ... part 2)

Wahai Allah ampuni aku jika aku pernah merasa penat dalam mengarungi jalan da’wah ini. Aku hanya manusia biasa penuh dengan ke alphaan. Sungguh setelah ku telusuri jejak langkah kaki ku dalam perjalanannya mengenal Mu. Kutemukakn bahwa aku bisa seperti ini pun karena Da’wah. Teringat kala petama kalinya aku mengikuti ta’lim. Bagaimana waktu itu kakak-kakak kelasku yang dengan semangatnya tanpa mengenal lelah mengajakku untuk berkenalan dengan Mu. (wahai Allah berilah mereka balasan yang terbaik dari sisi Mu - Amien). Saat aku bandel tak menghadiri ta’lim dan lebih memilih nonton pertandingan bola antar kelas dibandingkan datang ke acara liqoat. Mereka tetap tak bosan mengajakku. Teringat kala aku bermasalah dengan salah seorang yang kini menjadi salah satu sahabatku. Mereka tak henti-hentinya memberikan pengertian padaku agar aku memaafkannya, memberi pengertian bahwa kami berdua memiliki latar belakang keluarga yang berbeda dan aku harus memahami karakter beliau yang seperti itu. Dan aku hanya membalas dengan argument-argumen “nyeleneh” namun mereka tetap sabar memberikan pengertian padaku. Pernah suatu ketika aku berada dalam kesulitan ataupun membutuhkan pertolongan, teman-teman da’wah ku lah yang menolongku. Betapa mereka begitu manis dalam ingatanku. Semakin aku flashback semakin aku menemukan bahwa da’wah ini adalah anugerah terindah yang Engkau berikan padaku

Dalam da’wah ini aku pun mempelajari banyak hal. Aku belajar mengenal Mu wahai Allah Rabb semesta Alam, mengenal rasulku, mengenal islam, dan mengenal jati diriku. Disini pula Aku belajar memahami karakter orang lain agar ukhuwah kami terasa manis dan tidak hambar. Dan disini jualah aku belajar untuk saling bahu membahu bersinergi dalam mengupayakan tercapainya kinerja da’wah yang muntijah (produktif). serta disinilah aku belajar bagaimana menjadi solve problem bagi orang lain, menjadi leader ataupun bawahan, menjadi organisatoris, menjadi sosok pribadi muslim yang Engkau cintai. (rasanya ingin menangis jika mengingat semua itu)

Terimakasih ya Allah, Engaku telah menghadirkan murobiyah-murobiyah yang benar-benar mengajarkan ku banyak hal. (semoga Allah memberkahi usaha kalian dan memberikan surga sebagai balasan atas semua usaha kalian dalam memperkenalan ku dengan Rabbku - amien). Terimakasih juga ya muhaimin karena engkau telah menghadirkan saudara seiman yang senantiasa saling menguatkan dalam keimanan dan berkerjasama dalam kebenaran dan kesabaran (semoga Allah senantiasa menetapkan langkah kaki kita pada jalan ini wahai saudara-saudariku – amien). Terimakasih juga ya Allah karena Engkau telah menghadirkan adik-adik yang Engkau amanahkan agar da’wah ini tetap sampai pada mereka, mereka adalah salah satu tempat berkacaku agar selalu baik, terus baik, dan baik terus keimanannya. (semoga ukhuwah kita tetap hangat ya dek dan kita bisa menjadi orang-orang yang mencintai Karena Allah – amien).

Semakin aku menyelami lautan perjalanan hidupku semakin aku menemukan mutiara itu adalah da’wah dan sudah sepatunyalah aku ikut andil dalam membudidayakan mutiara da’wah itu.

“Apalah aku tanpa da’wah ini. Mungkin aku hanya seonggok daging berjalan tanpa ruh yang hanya membuat makar pada kehidupan yang notabenenya adalah dianugerah dari Allah.”

“Dan adalah Allah begitu baik padaku hingga aku diperkenalkan pada jalan para nabi dan pencari syahid ini”

Mereka merasa berjasa kepada mu dengan keislaman mereka. Katakanlah, “Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan. Jika kamu orang yang benar.” (QS Al – Hujurat : 17)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home