Thursday, April 03, 2008

Pelangi hari


pelangi hari

“kita berbagi untuk sahabat
kita bernyanyi untuk sahabat
kita bisa jika bersama”
llantunan suara audi mengiringi gerak langkah haura yang sedang asik beres-beres kamar tercintanya..

saat, dering telp mengalun lembut dengan nada special yang terseting dalam volume minimize,
hanya getarannya yang membahana di sekitar ruang kamar berukurang 3x4m, bersaut-sautan dengan suara audi.
haura sang empunya telp pun segera menghampiri telepon yang sejak tadi berkata "angkatlah aku karena aku perlu kamu"
bukan hanya itu saja alasan ia bersegera menghampiri telepon tersebut, hal ini lebih disebabkan suara ringtone special itu hanya diperuntukan bagi para sabahatnya.

percakapan pun dimulai, singkat, padat, namun membuat ia terperanjat cukup lama dalam bayangan sendu menyelimuti hari.

dalam kegamangan iapun mengambil diary putihnya yang tergeletak diantara buku-buku bacaannya dan menumpahkan segala rasa yang membuncah dihatinya


sahabat
rasanya aku ingin turut menangis
bersamamu
kala mendengar alunan suaramu yg berbalut kesedihan...
ingin kuletakkan bahu ini untuk mu bersandar,
berbagi cerita agar berkurang dukamu….

Sahabat,
baru kemarin kita bersama
berbicara dari hati ke hati
merencanakan hari indah dalam tautan kasih

Kini…
semua terengkuh oleh misteri skenario ilahi

Sahabat
maafkan aku

jika aku hanya mampu
menitipkan mu pada sang penggengam hati
mendoakan mu dari kejauhan
dan memintakan padaNya tuk menitipkan ketegaran dihatimu

Sahabat...
Harapanku adalah Allah SWT akan membentangkan pelangi hari padamu tuk menggantikan kegelapan yang kini menerpamu, seperti halnya habis gelap terbitlah terang. Dan diantara terang itu ada pelangi hari yang kan membawamu pada keceriaan hidup sebagai balasan dari Allah SWT atas kesabaran yang engkau tanamkan dihatimu.
Bukankah pelangi indah hanya datang setelah hujan yang menerpa bumi?

Haura pun terus memainkan penanya menari diatas diary harian miliknya menggoreskan segala rasa yang membuncah dan menyelimuti hatinya kini, sambil berdoa pada sang penggenggam hati untuk sahabat tercintanya itu….


Kisah diatas hanyalah sebuah perumpamaan. Perumpamaan yang mungkin bisa terjadi pada siapa saja bahkan diri kita. Mungkin kita berperan sebagai haura ataupun terkadang menjadi sahabatnya. Kalo boleh meminjam kata-katanya gong 2000 ataupun nicki astria maka dunia ini hanyalah panggung sandiwara. Kita hanya lakon yang terkadang berperan sebagai pencinta, pelawak, pemimpin, bawahan, anak, orang tua, dll. Tak ada kuasa kita akan takdir namun kita diminta untuk mengusahakan dalam menjemputnya. Jodoh, Rizki, dan Azal hanyalah Misteri Ilahi.

Dalam menyikapi misteri ilahi ini, Alangkah indahnya jikalau kita berpenggang teguh pada perkataan Rasulullah “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya” (HR Muslim).

Nikmat dan cobaan hanyalah ujian dari Allah untuk kita–manusia, agar kita bisa naik kelas ke level selanjutnya. Atau dengan kata lain supaya Allah sayang pada kita. Dan semua itu merupakan bentuk tarbiyah (pendidikan) dari Allah agar kita cukup pantas untuk mendapatkan Ar - Rahimnya Allah. Seperti yang sudah kita tahu bahwa Ar – Rahmannya Allah (Maha Pemberi) akan diberikan kepada siapapun hambaNya baik yang taqwa ataupun tidak Namun tidak untuk Ar-Rahim (maha Penyayang), ia begitu Special, sakiing Specialnya maka ia hanya akan diberikan pada hambanya yang memang layak mendapatkannya.

Kala Nikmat yang menjadi ujian maka hal yang perlu kita garis bawahi adalah seberapa banyak rasa syukur kita yang tlah kita curahkan pada Sang Pemberi Nikmat? Karena berapa banyak kaum-kaum terdahulu yang tidak lulus dalam ujian nikmat ini (Namrud, Fir’aun, Qorun, dll)

Namun saat cobaan menerpa maka yakinlah bahwa bahwa “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS 2: 286). Dan ingatlah setelah kesulitan ada kemudahan seperti pelangi indahmu yang kan terbit mengiringi kesabaranmu dalam meniti ujian ini. Yakinlah dengan janji Allah “Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]


Saudaraku janganlah bersedih (LaTahzan)…
Bersemangatlah….. Cayo… gambatane…..


Karena ku yakin engkau adalah salah satu dari orang-orang yang dikatakan oleh rasulullah dari hadist di atas…

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home