Monday, May 19, 2008

Sandaranku hanya Allah

aku paling khawatir dengan firasat. Selalu ku kubur ia dalam-dalam diantara tumpukan logika yang kukembangkan untuk menghilangkannya dan strategi-strategi tuk menghindarinya. Namun yang kutahu, hampir sebagian besar firasat ku itu terkadang benar. Seperti waktu itu, saat aku hiking di kawah ratu. Firasatku aku akan terjatuh di area jalan datar nan licin, sehingga aku pun berhati-hati dalam melangkah dan berusaha mencari jalan yang tidak becek. Namun apa yang terjadi! Justru aku jatuh di jalan yang aku pilih agar berhati-hati :(. Dan kali ini pun aku khawatir dengan firasat ku ini. Sungguh aku ingin berlari dari nya dan tak ingin ia menjadi nyata. Karena dalam logikaku kenyataan itu akan membuatku tak berdaya menjalaninya. PLZ jangan terjadi...
Mungkin aku ini memang pengecut, bersembunyi dibalik logika yang kukembangkan dan strategi-strategi mencari solusi lain. Namun sungguh aku tak ingin semua itu (firasatku) terjadi. Meskipun ia indah dalam buaian hari. Namun tetap saja aku tak sanggup menjalaninya. Bagiku ada atau tidak adanya kenyataan firasatku kali ini sama saja. Semua seperti fatamorgana. Dan ku mohon agar ia tetap tak terjadi agar jiwa ini lebih tentram dalam kembaranya. Maafkan aku pernah berdoa untuk hal ini (firasatku agar terkabul). Namun jika doa itu Engkau kabulkan, rasa-rasanya aku... ingin menangis dalam pelukan Mu. Lalu apakah ini ujian ataukah sebuah rahmat Mu? Aku hanya ingin ketentraman jiwa wahai Allah...
Wahai Allah kusandarkan harapan ku ini pada Mu. Engkaulah sekuat-kuat sandaran yang takkan pernah mengecewakan semua yang bersandar pada Mu.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home