Meneropong

Aku hanya mampu meneropong mu dari kejauhan
bertemankan kisah-kisah yang pernah kau ceritakan
bercengkrama dengan harapan yang pernah kau sematkan
dan bergumul dengan kenangan kebersamaan
wahai jiwa yang ku cintai karena Allah
terimakasih karena cintamu telah membuatku berarti
terimakasih untuk harapan yang melahirkan semangat juang
terimakasih atas setiap peluh pengorbananmu
wahai jiwa yang ku teropong dari kejauhan
maafkan aku jika aku belum sempurna menunaikan hakmu atasku
maafkan aku atas segala sesal yang melukai hatimu
maafkan aku untuk semua tingkah lakuku
yang tak sempurna pada mu
wahai Allah kutitip pada-Mu
sosok jiwa yang kucintai karena Engkau
Ampuni dan maafkan segala kesalahannya
buatkanlah sebuah rumah indah disurgaMu
atas setiap jerih payah yang ia keluarkan
sebuah tempat yang indah disisimu
yang kan menghapus peluhnya
wahai jiwa yang berada dalam genggaman Allah
bersabarlah...
untuk suatu masa indah yang kan segera tiba
insyaAllah
bertemankan kisah-kisah yang pernah kau ceritakan
bercengkrama dengan harapan yang pernah kau sematkan
dan bergumul dengan kenangan kebersamaan
wahai jiwa yang ku cintai karena Allah
terimakasih karena cintamu telah membuatku berarti
terimakasih untuk harapan yang melahirkan semangat juang
terimakasih atas setiap peluh pengorbananmu
wahai jiwa yang ku teropong dari kejauhan
maafkan aku jika aku belum sempurna menunaikan hakmu atasku
maafkan aku atas segala sesal yang melukai hatimu
maafkan aku untuk semua tingkah lakuku
yang tak sempurna pada mu
wahai Allah kutitip pada-Mu
sosok jiwa yang kucintai karena Engkau
Ampuni dan maafkan segala kesalahannya
buatkanlah sebuah rumah indah disurgaMu
atas setiap jerih payah yang ia keluarkan
sebuah tempat yang indah disisimu
yang kan menghapus peluhnya
wahai jiwa yang berada dalam genggaman Allah
bersabarlah...
untuk suatu masa indah yang kan segera tiba
insyaAllah
Labels: Poem
0 Comments:
Post a Comment
<< Home