Terbayang-bayang
Malam itu tidak sepi, ada fadly (vocalis padi) yang menemani intan menyelesaikan tugas ketikannya. Dalam benakku lama tertanam berjuta bayangan dirimu... bait itu keluar dari speker yang terhubung dengan laptop yang sedang digunakan. Suaranya lirih dengan volume rendah menambah kesyahduan syair yang dibawakan piyu.
intan tetap asik memainkan jari jemari tangannya menari diatas keyboard, sementara salah satu panca inderanya yang berfungsi sebagai penglihat asik memantau huruf-huruf yang tertulis di sebuah buku besar (pas buat bantal) betuliskan dasar-dasar pemasaran. Mengantarkan pesan yang dibaca melalui simpul-simpul ke otak agar diteruskan kepada jari-jemarinya. piyu tetap tidak bosan menemani intan malam itu. Hanya berdua saja tak ada siapa-siapa lagi. Jam telah menunjukan pukul 11.30 wib penghuni rumah yang lain sudah terlelap dalam tidur dan asik dengan mimpinya masing-masing.
hp pun bergetar mengalihkan perhatian intan yang sedari tadi berusaha merangkai kata-kata agar dapat tertulis dengan baik di laptop. +966********* tertera dilayar hpnya. Segera dibuka sms itu, "assalamu'alaikum, apa kabar? aku lagi nunggu isya di masjidil haram, tadi pas maghrib kebayang nikmatnya sholat jamaah & itikaf disini bareng-bareng kamu juga. mudah-mudahan kamu bisa cepet nyusul ke sini ya, atau mungkin suatu waktu kita bisa barengan, amin Wallahu'alam."
tertegun sesaat intan dalam haru biru membaca isi pesan yang dikirim oleh sahabatnya yang saat ini sedang jadi tamunya Allah di baitullah. tak terasa bulir hangat mengalir dari pelupuk matanya. dan lantunan doa amin mengalir dari mulutnya pertanda jawaban atas doa dalam sms itu.
fadly pun tetap semangat melantunkan syair-syairnya. bersamaan dengan intan yang berterimakasih dalam hati pada sahabatnya atas gambaran bayangan itu...
intan tetap asik memainkan jari jemari tangannya menari diatas keyboard, sementara salah satu panca inderanya yang berfungsi sebagai penglihat asik memantau huruf-huruf yang tertulis di sebuah buku besar (pas buat bantal) betuliskan dasar-dasar pemasaran. Mengantarkan pesan yang dibaca melalui simpul-simpul ke otak agar diteruskan kepada jari-jemarinya. piyu tetap tidak bosan menemani intan malam itu. Hanya berdua saja tak ada siapa-siapa lagi. Jam telah menunjukan pukul 11.30 wib penghuni rumah yang lain sudah terlelap dalam tidur dan asik dengan mimpinya masing-masing.
hp pun bergetar mengalihkan perhatian intan yang sedari tadi berusaha merangkai kata-kata agar dapat tertulis dengan baik di laptop. +966********* tertera dilayar hpnya. Segera dibuka sms itu, "assalamu'alaikum, apa kabar? aku lagi nunggu isya di masjidil haram, tadi pas maghrib kebayang nikmatnya sholat jamaah & itikaf disini bareng-bareng kamu juga. mudah-mudahan kamu bisa cepet nyusul ke sini ya, atau mungkin suatu waktu kita bisa barengan, amin Wallahu'alam."
tertegun sesaat intan dalam haru biru membaca isi pesan yang dikirim oleh sahabatnya yang saat ini sedang jadi tamunya Allah di baitullah. tak terasa bulir hangat mengalir dari pelupuk matanya. dan lantunan doa amin mengalir dari mulutnya pertanda jawaban atas doa dalam sms itu.
fadly pun tetap semangat melantunkan syair-syairnya. bersamaan dengan intan yang berterimakasih dalam hati pada sahabatnya atas gambaran bayangan itu...
Labels: fellowship
2 Comments:
ya udah.... nanti kalo aku di sana, kamu aku sms-in juga deh.... ;p
terimakasih :-*
akan ku nantikan sms mu itu :">
Post a Comment
<< Home